PENGARUH KEMAMPUAN BERINTERAKSI SISWA DALAM BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANG BARU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2007/2008
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok
Seorang anak memiliki kemantapan pribadi dan jiwa social yang matang akan mampu membuat atau menciptakan suatu suasana yang selalu mendukung untuk terus berprestasi. Sehingga nanti akan tercipta suatu kualitas lulusan dari proses pendidikan. Sehingga nanti akan tercipta suatu kualitas kelulusan dari proses pendidikan. Disini alasan peneliti mengambil siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram memiliki waktu luangnya sangat sedikit untuk persiapan menjelang ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir NasionaL (UAN). Maka, penelitian ini mencoba mencari alternative pemecahan masalah peningkatan prestasi belajar melalui belajar kelompok dengan memperhatikan kemampuan berinteraksi siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti : Pengaruh Kemampuan Berinteraksi Siswa dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA. 2011/2012.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diangkat oleh peneliti adalah dapat di rumuskan sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Kemampuan Berinteraksi Siswa Dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Ada tidak nya pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012.
Seberapa besar pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan yang di harapkan dalam penelitian ini adalah :
Kegunaan Penelitian
Bagi guru,hasil penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan terkait dengan kemampuan interaksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika.
Kegunaan Praktis
Bagi guru,hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagaiman pentingnya mengajarkan dan membantu para siswa agar memiliki kemampuan berinteraksi dalam belajar kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.
Bagi siswa, hendaknya para siswa memahami bahwa untuk meraih prestasi belajar yang baik tidak hanya tergantung terhadap kemampuan intelektual saja, melainkan juga dipengaruhi oleh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok.oleh karena itu sangat penting bagi siswa melakukan interaksi.
Bagi orang tua, dapat dijadikan acuan bagaimana mendidik dan melatih keterampilan dalam berinteraksi agar anak dapat mengenali dan menguasai lingkungannya serta lebih percaya diri dan memiliki kesiapan mental menghadapi tantangan hidup.
Bagi peneliti, sebagai tambah pengetahuan tentang “Pengaruh kemampuan berinteraksi Siswa Dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012”(Sukardi:20).
E. KAJIAN STUDI TERDAHULU
F. KAJIAN TEORI
Menurut Djamarah (2000 : 11), “Interaksi yang berlangsung di sekitar manusia dapat diubah menjadi “Interaksi Edukatif”, yakni interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan yang dengan mudah mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang”.
Kemampauan berinteraksi yang dimaksud dalam hal ini adalah kemamuan siswa untuk melakukan kegiatan kegiatan antara siswa dengan siswa,siswa dengan guru dan siswa dengan media. Dalam belajar kelompok siswa berusaha menyelesaikan tugas matemtika yang diberikan oleh guru matematika.
Siswa satu dengan siswa yang lainnya bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok,mendorong kelompoknya untuk berpastisipasi, berdiskusi, dan saling menerima dan memberi. sejak dini siswa perlu diberi peluang untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, toleran, empati dan simpatik melalui pembelajaran kelompok.
Belajar kelompok yang dimaksud dalam masalah ini adalah belajar yang dilakukan dalam kelompok yang anggota-anggotanya heterogen, ada yang pintar, sedang dan rendah, laki-laki dan perempuan atau latar etnis yang berbeda. Dari kelompok inilah siswa belajar mengusai setiap materi pembelajaran melalui kerja sama antara anggota kelompok.
Menurut Slavin (Dalam Ibrohim dan Syaodiyah, 2003:40) bahwa : Kelas koperatif siswa lebih banyak belajar dari satu temen ke temen yang lain, dari pada belajar dari guru. Metode pembelajaran koperatif berdasarkan bahwa pada satu ide bahwa siswa siswa bekerja bersama dalam belajar sekaligus siswa bertanggung jawab dalam aktifitas belajar anggota kelompoknya, sehingga belajar kelompok dapat menguasai materi pelajaran dan menyelesaikan tes perorangan dengan baik.
G. PENGUJIAN HIPOTESIS
Langkah selanjutnya menguji hipotesis yang di ajukan yakni hipotesis alternative (Ha). Adapun bunyi Ha adalah“ ada pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karng Baru Mataram”. Apabila di ubah menjadi Ho, maka bunyinya adalah “tidak ada pengararuh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram”.
Adapun kriteria dari pengujian hipotesis adalah : Apabila harga rhitung lebih besar dari harga rtabel (0,462>0,312), maka Ha ( Hipotesis alternative ) yang di ajukan di terima dan Ho (Hipotesis Nihil) di tolak.
Adapun kriteria dari pengujian hipotesis adalah : Apabila harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,462>0.312) maka Ha ( hipotesis alternative) yang diajukan di terima diterima dan Ho (Hipotesis Nihil) di tolak.
Karena Harga rhitung lebih besar dari harga rtabel ( 0,462>0,312 ) maka Ha ( Hipotesis Alternatif ) yang di ajukan di terima. Dengn kata lain dapat dia pengaruh simpulkan bahwa: “Ada pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram”.
Hal tersebut di dukung oleh wawancara dengan Bapak Teddy Rusdi, S.Pd.I, selaku guru matematika di kelas IV-VI MIN karang Baru Mataram,pada tanggal 20 desember2010- 2011, tingggi rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa MIN Karang Baru Mataram tahun pelajaran 20011/2012, disamping tergantung dari tingkat intelektual siswa juga tergantung dari metode mengajar dan kemalaman kegiatan belajar siswa dalam berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Semakin bagus metode mengajar dan interaksi siswa dalam kelas, maka semakin tinggi prestasi yang diraih oleh siswa itu sendiri. Sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas MIN Karang Baru Mataram tahun pelajaran 2011/2012 adalah guru dituntut untuk menerapkan metode mengajar kelompok dengan melibatkan secara langsung siswa dalam interaksi kelas.
E. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian selanjutnya. Desain penelitian merupakan strategi penelitian untuk memperolah data yang valid sesuai dengan karekteristik variable dan tujuan penelitian.”Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu peneliti”.(Suharsimi,1993:91).
Adapun peneliti mengajukan sebagai variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Variabel bebas
Menurut suharsimi (1998:120),”Vaariabel bebas adalah kondisi atau karekteristik yang dimanipulasi untuk menerangkan hubungan dengan venomena yang di observasi”.
Dengan demikiian, yang menjadikan variable bebas dalam penelian ini adallah kemampuan berinteraksi sisiwa dalam belajar kelompok atau bisa di beri lambing (X). Adpun indicator-indikaor yang termaksud dalam variiiabel bebas atau variable X ini, meliputi:
Menyelesaiikan masalah secara kkelompok
Membuat catatan ttertulis
Berpikir menyelesaikan maslah
Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan penjelasan
Membaca dan memahami materi
Memmperhatikan apa yang di kerjakan teman.
Variabel Terikat
Suharsimi (1998 : 115), mengemukan bahwa : Variabel terikat adalah kondisi atau karekteristik yang berubah, muncul atau tidak muncul ketika peneliti mengubah atau mengganti variable bebas atau diberi lambing y”. Dengan demikian yang menjadi variable terikat atau variable y dalam penelitian ini adalah prestasi matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram, yakni nilai akhir siswa setelah melakukan belajar kelompok.
Populasi Penelitian
Suaharsimi 1998 ;115), mengemukakan bahwa : populasi sebagai keseluruhan suatu objek yang akan di teliti .yang menjadi populasi adalah siswa kelas VI MIN Mataram Karang Baru tahun pelajaran 2011/20012 dengan jumlah secara keseluruhannaya dari satu kelas tersebut adalah 40 siswa.
Sampel Penelitian
Menurut riyanto y. (2001 ;64).” Sampel adalah bagian dari populasi “, Sementara itu, menurut suharsimi (1998 :117), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti.jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut di sebut penelitian sampel. Sedangkan presentasi jumlah sampel di tentukan berdasarkan pendapatnya suharsimi (1998 ; 120), bahwa “Appabila sujyeknya kurang dari 100 dapat di ambil 10-15%,20-25% atau lebih”,
Insrrumen Penelitian
Pada prinsipnya bahwa meneliti suatu kegiatan melakukan fenomena sosial maupun alam oleh karena itu dalam melakukan pengukuran harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.
Menurut suharsimi (1998 ;137). “instrumen adalah alat pada watu penelitian menggunakan metode. Sedangkan Margono S. ( 2004 :155 )”, menjelaskan yang di maksud instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengumpulkan data”.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat atau fasilitas yang di gunakan peneliti dalam menggunakan suatu data atau mengukur fenomenal alam atau sosial agar lebih mudah dan hasil nya akan lebih baik dalam arti cermat, lengkap serta sistematis serta akurat sehinnga nanti akan mempermudahkan peneliti di dalam mengolah data tersebut.
Dengan demikian peneliti menggunakn instrument peneliti bertujuan untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini. Adapun instrument penelian yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :
Angket
“Angket adlah sejumlah pertanyaan rtertulis yang di gunakan untuk memperoleh data dari responden dalam arti alporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”,(Suharsimi, 2006).
Dalam penelitiian ini angket yang di gunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah di sediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Menurut Suharsimi (2006) .Angket tertutup yaitu siswa atau orang yang menjadi sasaran angket itu tinggal memilih jawaban-jawan yang di sediakan didalam angket itu. Pertanyaan angket disediakan tiga option jawaban yaitu:
Ya, dengan jumlah skor tiga
Kadang-kadang (KK),dengan jumlah skor 2
Tidak pernah (TP),dengan jumlah skor 1
Untuk menentukan tinggi rendhnya pengaruh berinteraksi siswa terhadap belajar kelompok melalui skor angket, maka dapat di tentukan dengan table konversi sebagai berikut:
Tabel 1.2.
Pedomen Konversi Rata-Rata Prestasi Siswa Kelas VI MI. Negeri Karang Baru Mataram 2011/2012.
No Presentasi Skor Angket Kategori Presentasi
1 76 % -100 % Sangat Tinggi
2 56 %-75 % Tinggi
3 40 %-55 % Cukup
4 40 % Kurang
( Suahrsimi, 2006 )
Tes
Menurut suharsimi (1998: 139), “Bahwa tes adalah sederetan pertanyaan dan altihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketermpilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang di milikioleh individu atau kelompok.”
Instrumen tes dalam penelittian ini adalah berupa lembaran tes yang berisi sekumpulan atau sederetan pertanyaan tentang pokok bahasan lingkaran yang terdiri dari beberapa butir tes (item). Penggunaan instrument ini bertuujaun untuk mengukur suatu variable saja,yakni variable Y (Prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN.Karang Baru Mataram), karena yang di teliti adalah bagaimana pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matmatika siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram tahun pelajaran 2011/2012.
Observasi
Menurut Suharsimi (1993: 128), ” Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan memperhatikan mata”. Di dalam pengertian psigologis,Observasi atu yang di sebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakn seluruh alat indra.
“Wawancara
wawancara adalah kecakapan yang di lakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewr)yang mengjukan pertanyaan dan di wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu untuk mendapatkan informasi atu data.
Dokumentasi
Salah satu sumbber menyatakan bahwa,” Dokumentasi mencari data hal atau variable mengenai catatan, transkrip, buku-buku atau surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya”(Suharsimi, 1998: 136).
F. Tekhnik Analisa Data
Analisa data dua jenis yaitu analisi statistic dan analisa non statistic. Analisa statistic adalah analisa data sesuai dengan data yang berbentuk bilangan sedangkan analisa data non statistik sesuai data yang berbentuk non bilangan (surya brata, 1983) . Berdasarkan pendapat diatas dan masalah yang diteliti, yaitu mencari pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matamatika pada pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VI di MIN . karang baru mataram tahun pelajaran 2011/2012, maka teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis statistic dengn menggunakan product moment pada taraf signifikasi 5%. Adapun langkah-langkah analisis data dan rumus yang dimaksud adalah :
Koefisien hubungan
rxy = (N∑xy-(∑x)(∑y))/√({N∑x^2 }{N∑y^2 }-〖(∑y)〗^2 )
keterangan:
rxy = koefisien hubungan antara variable x dan y
x = motifasi
y = prestasi belajar
N = jumlah sampel
Untuk mengetahiu kooefisien hubungan yang didapat maka nilai hitung rxy yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r table product moment pada taraf signifikan 95%. Jika rxy ≥ r maka , Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan yang berarti adanya hubungan antara pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dam belajar kelompok terhadap prestasi belajar enam mata pelajaran matematika pada siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika rxy ≤ r maka, Ho diterima dan Ha ditolak artinya signifikan yang berarti ada hubungan antara pengaruh kemampuan berinteraksi siwa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram Tahun Pelajaran 2011/2012.
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (r2) dicari untuk mengetahui besarnya kontribusi atau sumbangan pengaruh kemampuan berinteraksi terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika koefisien determinasi merupakan koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variable terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variable bebas. Untuk mengetahui besarnya presentase kontribusi pengaruh kemampuan berinteraksi terhadap prestasi belajar matematika,menggunakan rumus koefisien determinasi yaitu r2 x 100% (Sukardi: 2003,145)
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim dan saudiyah S. nana , 2003, ‘ perencanaan pengajaran “, Jakarta: PT . Rineka Cipta
Riyanto Y. 2001 “ Metodoologi penelitian pendidikan “, Surabaya: SIC (anggota IKP)
Djamarah, 2000, “ Psikologi Belajar “ , Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik Umar,2002.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Sinar Baru Algensindo
Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek:
Margono, 2004. Metolologi Penelitian pendidikan,Jakarta:Rineka cipta
Nasution. 2003. Metode research,Jakarta:Bumi Aksara
Surya Brata
Sukardi, 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya
A. LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan suatu bangsa sejumlah mana output ( kelulusan ) dari pendidikan itu mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dalam ke hidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara. Usaha untuk menciptakan kualitas output pendidikan ,tidak terlepas dari bagaimana proses pelaksanaan pendidikan itu dilaksanakan. Proses belajar mengajar sebagai wujud pelaksanaan pendidikan dikatakan berhasil apabila guru sebagai salah satu sumber pengetahuan mampu memberikan atau menerapkan ilmunya dengan metode yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswa sebagai subyek didik.
Siswa sebagai subyek didik merupakan pusat perhatian dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk itulah berbagai upaya dilaksanakan guru untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa. Siswa harus dibekali kemampuan, pengetahuan dan keterampilan sedemikian,sehingga siswa mampu meghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Siswa Sekolah Dasar ( SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada umumnya masih dalam masa kanak- kanak, dimana pada masa ini di sebut pula masa perkembangan yang harus di lewati anak dengan berbagai kesulitan, hambatan dengan adanya ciri-ciri dorongan untuk keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol dan sebagainya.
Menurut Hamalik (2003: 40), dikemukakan bahwa adanya kondisi kondisi yang mempermudah siswa belajar diantaranya adalah belajar akan lebik efektif bila siswa tahu dirinya dikenal, diakui keberadaannya, diterima oleh kelompok dan kehadirannya cukup mempunyai “arti” dalam proses pembelajaran di kelas.
Secara umum kehidupan sosial yang sangat berarti pada kehidupan kelompok siswa adalah pengaruh dengan kelompoknya, hal ini tidak berarti bahwa lingkungan sosial yang lain dapat diabaikan begitu saja, karena kelompok siswa juga selalu berada dalam masyarakat yang luas dan kompleks, sehingga dalam penelitian ini difokuskan dalam pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok
Seorang anak memiliki kemantapan pribadi dan jiwa social yang matang akan mampu membuat atau menciptakan suatu suasana yang selalu mendukung untuk terus berprestasi. Sehingga nanti akan tercipta suatu kualitas lulusan dari proses pendidikan. Sehingga nanti akan tercipta suatu kualitas kelulusan dari proses pendidikan. Disini alasan peneliti mengambil siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram memiliki waktu luangnya sangat sedikit untuk persiapan menjelang ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir NasionaL (UAN). Maka, penelitian ini mencoba mencari alternative pemecahan masalah peningkatan prestasi belajar melalui belajar kelompok dengan memperhatikan kemampuan berinteraksi siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti : Pengaruh Kemampuan Berinteraksi Siswa dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA. 2011/2012.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diangkat oleh peneliti adalah dapat di rumuskan sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Kemampuan Berinteraksi Siswa Dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Ada tidak nya pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012.
Seberapa besar pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan yang di harapkan dalam penelitian ini adalah :
Kegunaan Penelitian
Bagi guru,hasil penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan terkait dengan kemampuan interaksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika.
Kegunaan Praktis
Bagi guru,hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagaiman pentingnya mengajarkan dan membantu para siswa agar memiliki kemampuan berinteraksi dalam belajar kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.
Bagi siswa, hendaknya para siswa memahami bahwa untuk meraih prestasi belajar yang baik tidak hanya tergantung terhadap kemampuan intelektual saja, melainkan juga dipengaruhi oleh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok.oleh karena itu sangat penting bagi siswa melakukan interaksi.
Bagi orang tua, dapat dijadikan acuan bagaimana mendidik dan melatih keterampilan dalam berinteraksi agar anak dapat mengenali dan menguasai lingkungannya serta lebih percaya diri dan memiliki kesiapan mental menghadapi tantangan hidup.
Bagi peneliti, sebagai tambah pengetahuan tentang “Pengaruh kemampuan berinteraksi Siswa Dalam Belajar Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VI MIN Karang Baru Mataram TA.2011/2012”(Sukardi:20).
E. KAJIAN STUDI TERDAHULU
F. KAJIAN TEORI
Menurut Djamarah (2000 : 11), “Interaksi yang berlangsung di sekitar manusia dapat diubah menjadi “Interaksi Edukatif”, yakni interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan yang dengan mudah mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang”.
Kemampauan berinteraksi yang dimaksud dalam hal ini adalah kemamuan siswa untuk melakukan kegiatan kegiatan antara siswa dengan siswa,siswa dengan guru dan siswa dengan media. Dalam belajar kelompok siswa berusaha menyelesaikan tugas matemtika yang diberikan oleh guru matematika.
Siswa satu dengan siswa yang lainnya bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok,mendorong kelompoknya untuk berpastisipasi, berdiskusi, dan saling menerima dan memberi. sejak dini siswa perlu diberi peluang untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, toleran, empati dan simpatik melalui pembelajaran kelompok.
Belajar kelompok yang dimaksud dalam masalah ini adalah belajar yang dilakukan dalam kelompok yang anggota-anggotanya heterogen, ada yang pintar, sedang dan rendah, laki-laki dan perempuan atau latar etnis yang berbeda. Dari kelompok inilah siswa belajar mengusai setiap materi pembelajaran melalui kerja sama antara anggota kelompok.
Menurut Slavin (Dalam Ibrohim dan Syaodiyah, 2003:40) bahwa : Kelas koperatif siswa lebih banyak belajar dari satu temen ke temen yang lain, dari pada belajar dari guru. Metode pembelajaran koperatif berdasarkan bahwa pada satu ide bahwa siswa siswa bekerja bersama dalam belajar sekaligus siswa bertanggung jawab dalam aktifitas belajar anggota kelompoknya, sehingga belajar kelompok dapat menguasai materi pelajaran dan menyelesaikan tes perorangan dengan baik.
G. PENGUJIAN HIPOTESIS
Langkah selanjutnya menguji hipotesis yang di ajukan yakni hipotesis alternative (Ha). Adapun bunyi Ha adalah“ ada pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karng Baru Mataram”. Apabila di ubah menjadi Ho, maka bunyinya adalah “tidak ada pengararuh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram”.
Adapun kriteria dari pengujian hipotesis adalah : Apabila harga rhitung lebih besar dari harga rtabel (0,462>0,312), maka Ha ( Hipotesis alternative ) yang di ajukan di terima dan Ho (Hipotesis Nihil) di tolak.
Adapun kriteria dari pengujian hipotesis adalah : Apabila harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,462>0.312) maka Ha ( hipotesis alternative) yang diajukan di terima diterima dan Ho (Hipotesis Nihil) di tolak.
Karena Harga rhitung lebih besar dari harga rtabel ( 0,462>0,312 ) maka Ha ( Hipotesis Alternatif ) yang di ajukan di terima. Dengn kata lain dapat dia pengaruh simpulkan bahwa: “Ada pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram”.
Hal tersebut di dukung oleh wawancara dengan Bapak Teddy Rusdi, S.Pd.I, selaku guru matematika di kelas IV-VI MIN karang Baru Mataram,pada tanggal 20 desember2010- 2011, tingggi rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa MIN Karang Baru Mataram tahun pelajaran 20011/2012, disamping tergantung dari tingkat intelektual siswa juga tergantung dari metode mengajar dan kemalaman kegiatan belajar siswa dalam berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Semakin bagus metode mengajar dan interaksi siswa dalam kelas, maka semakin tinggi prestasi yang diraih oleh siswa itu sendiri. Sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas MIN Karang Baru Mataram tahun pelajaran 2011/2012 adalah guru dituntut untuk menerapkan metode mengajar kelompok dengan melibatkan secara langsung siswa dalam interaksi kelas.
E. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian selanjutnya. Desain penelitian merupakan strategi penelitian untuk memperolah data yang valid sesuai dengan karekteristik variable dan tujuan penelitian.”Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu peneliti”.(Suharsimi,1993:91).
Adapun peneliti mengajukan sebagai variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Variabel bebas
Menurut suharsimi (1998:120),”Vaariabel bebas adalah kondisi atau karekteristik yang dimanipulasi untuk menerangkan hubungan dengan venomena yang di observasi”.
Dengan demikiian, yang menjadikan variable bebas dalam penelian ini adallah kemampuan berinteraksi sisiwa dalam belajar kelompok atau bisa di beri lambing (X). Adpun indicator-indikaor yang termaksud dalam variiiabel bebas atau variable X ini, meliputi:
Menyelesaiikan masalah secara kkelompok
Membuat catatan ttertulis
Berpikir menyelesaikan maslah
Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan penjelasan
Membaca dan memahami materi
Memmperhatikan apa yang di kerjakan teman.
Variabel Terikat
Suharsimi (1998 : 115), mengemukan bahwa : Variabel terikat adalah kondisi atau karekteristik yang berubah, muncul atau tidak muncul ketika peneliti mengubah atau mengganti variable bebas atau diberi lambing y”. Dengan demikian yang menjadi variable terikat atau variable y dalam penelitian ini adalah prestasi matematika siswa kelas VI MIN Karang Baru Mataram, yakni nilai akhir siswa setelah melakukan belajar kelompok.
Populasi Penelitian
Suaharsimi 1998 ;115), mengemukakan bahwa : populasi sebagai keseluruhan suatu objek yang akan di teliti .yang menjadi populasi adalah siswa kelas VI MIN Mataram Karang Baru tahun pelajaran 2011/20012 dengan jumlah secara keseluruhannaya dari satu kelas tersebut adalah 40 siswa.
Sampel Penelitian
Menurut riyanto y. (2001 ;64).” Sampel adalah bagian dari populasi “, Sementara itu, menurut suharsimi (1998 :117), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti.jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut di sebut penelitian sampel. Sedangkan presentasi jumlah sampel di tentukan berdasarkan pendapatnya suharsimi (1998 ; 120), bahwa “Appabila sujyeknya kurang dari 100 dapat di ambil 10-15%,20-25% atau lebih”,
Insrrumen Penelitian
Pada prinsipnya bahwa meneliti suatu kegiatan melakukan fenomena sosial maupun alam oleh karena itu dalam melakukan pengukuran harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.
Menurut suharsimi (1998 ;137). “instrumen adalah alat pada watu penelitian menggunakan metode. Sedangkan Margono S. ( 2004 :155 )”, menjelaskan yang di maksud instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengumpulkan data”.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu alat atau fasilitas yang di gunakan peneliti dalam menggunakan suatu data atau mengukur fenomenal alam atau sosial agar lebih mudah dan hasil nya akan lebih baik dalam arti cermat, lengkap serta sistematis serta akurat sehinnga nanti akan mempermudahkan peneliti di dalam mengolah data tersebut.
Dengan demikian peneliti menggunakn instrument peneliti bertujuan untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini. Adapun instrument penelian yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :
Angket
“Angket adlah sejumlah pertanyaan rtertulis yang di gunakan untuk memperoleh data dari responden dalam arti alporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”,(Suharsimi, 2006).
Dalam penelitiian ini angket yang di gunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang sudah di sediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Menurut Suharsimi (2006) .Angket tertutup yaitu siswa atau orang yang menjadi sasaran angket itu tinggal memilih jawaban-jawan yang di sediakan didalam angket itu. Pertanyaan angket disediakan tiga option jawaban yaitu:
Ya, dengan jumlah skor tiga
Kadang-kadang (KK),dengan jumlah skor 2
Tidak pernah (TP),dengan jumlah skor 1
Untuk menentukan tinggi rendhnya pengaruh berinteraksi siswa terhadap belajar kelompok melalui skor angket, maka dapat di tentukan dengan table konversi sebagai berikut:
Tabel 1.2.
Pedomen Konversi Rata-Rata Prestasi Siswa Kelas VI MI. Negeri Karang Baru Mataram 2011/2012.
No Presentasi Skor Angket Kategori Presentasi
1 76 % -100 % Sangat Tinggi
2 56 %-75 % Tinggi
3 40 %-55 % Cukup
4 40 % Kurang
( Suahrsimi, 2006 )
Tes
Menurut suharsimi (1998: 139), “Bahwa tes adalah sederetan pertanyaan dan altihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketermpilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang di milikioleh individu atau kelompok.”
Instrumen tes dalam penelittian ini adalah berupa lembaran tes yang berisi sekumpulan atau sederetan pertanyaan tentang pokok bahasan lingkaran yang terdiri dari beberapa butir tes (item). Penggunaan instrument ini bertuujaun untuk mengukur suatu variable saja,yakni variable Y (Prestasi belajar matematika siswa kelas VI MIN.Karang Baru Mataram), karena yang di teliti adalah bagaimana pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matmatika siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram tahun pelajaran 2011/2012.
Observasi
Menurut Suharsimi (1993: 128), ” Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan memperhatikan mata”. Di dalam pengertian psigologis,Observasi atu yang di sebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakn seluruh alat indra.
“Wawancara
wawancara adalah kecakapan yang di lakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewr)yang mengjukan pertanyaan dan di wawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu untuk mendapatkan informasi atu data.
Dokumentasi
Salah satu sumbber menyatakan bahwa,” Dokumentasi mencari data hal atau variable mengenai catatan, transkrip, buku-buku atau surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya”(Suharsimi, 1998: 136).
F. Tekhnik Analisa Data
Analisa data dua jenis yaitu analisi statistic dan analisa non statistic. Analisa statistic adalah analisa data sesuai dengan data yang berbentuk bilangan sedangkan analisa data non statistik sesuai data yang berbentuk non bilangan (surya brata, 1983) . Berdasarkan pendapat diatas dan masalah yang diteliti, yaitu mencari pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matamatika pada pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VI di MIN . karang baru mataram tahun pelajaran 2011/2012, maka teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis statistic dengn menggunakan product moment pada taraf signifikasi 5%. Adapun langkah-langkah analisis data dan rumus yang dimaksud adalah :
Koefisien hubungan
rxy = (N∑xy-(∑x)(∑y))/√({N∑x^2 }{N∑y^2 }-〖(∑y)〗^2 )
keterangan:
rxy = koefisien hubungan antara variable x dan y
x = motifasi
y = prestasi belajar
N = jumlah sampel
Untuk mengetahiu kooefisien hubungan yang didapat maka nilai hitung rxy yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r table product moment pada taraf signifikan 95%. Jika rxy ≥ r maka , Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan yang berarti adanya hubungan antara pengaruh kemampuan berinteraksi siswa dam belajar kelompok terhadap prestasi belajar enam mata pelajaran matematika pada siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika rxy ≤ r maka, Ho diterima dan Ha ditolak artinya signifikan yang berarti ada hubungan antara pengaruh kemampuan berinteraksi siwa dalam belajar kelompok terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VI MIN. Karang Baru Mataram Tahun Pelajaran 2011/2012.
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (r2) dicari untuk mengetahui besarnya kontribusi atau sumbangan pengaruh kemampuan berinteraksi terhadap prestasi belajar mata pelajaran matematika koefisien determinasi merupakan koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variable terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variable bebas. Untuk mengetahui besarnya presentase kontribusi pengaruh kemampuan berinteraksi terhadap prestasi belajar matematika,menggunakan rumus koefisien determinasi yaitu r2 x 100% (Sukardi: 2003,145)
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim dan saudiyah S. nana , 2003, ‘ perencanaan pengajaran “, Jakarta: PT . Rineka Cipta
Riyanto Y. 2001 “ Metodoologi penelitian pendidikan “, Surabaya: SIC (anggota IKP)
Djamarah, 2000, “ Psikologi Belajar “ , Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik Umar,2002.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Sinar Baru Algensindo
Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek:
Margono, 2004. Metolologi Penelitian pendidikan,Jakarta:Rineka cipta
Nasution. 2003. Metode research,Jakarta:Bumi Aksara
Surya Brata
Sukardi, 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya